Liburan ke Batu
Raja
Libur
sekolah sd lalu ,kami sekeluarga pergi
ke Batu Raja.
Tujuan untuk
mengunjungi bude ,pakde ,kakek ,dan kakak sepupu saya . Karena kangen sudah
lama sekali kami tidak bertemu.
Batu
raja adalah sebuah kabupaten di Sumatra Selatan .Yang berbatasan dengan
provinsi Lampung.Perjalanan dari Sarolangun ke Batu Raja sungguh melelahkan.Karena
membutuhkan waktu 1 hari .Banyak beberapa kota dan kabupaten yang di
lewati.Diantaranya kabupaten Musirawas ,
kabupaten Lahat kemudian kabupaten Muaraenim , baru setelah itu Batu Raja.
Kami berangkat dari Sarolangun pukul 06.00 pagi,dengan
mengendarai mobil bus sampai ke Linggau,karena
tujuan kami ingin naik kereta api.Sampai di Lubuk Linggau sekitar pukul
08.30,sedangkan kereta berangkat pukul 10.00, jadi kami masih bisa berkeliling sejenak
di kota Lubukl Linggau.Lubuk linggau adalah kota transit karena terletak di
jalan lintas Sumatra.Di kota ini banyak tersedia hotel dan tempat-tempat
wisata.Yang paling terkenal adalah Bukit Sulap .Puas berkeliling kami membeli
ticket kereta api,tidak lama kami menunggu , kereta pun berangkat.
Suasana perjalanan di kereta sangat berbeda dengan
perjalanan di mobil. Di mobil jalannya ngebut, macet. Sedangkan di kereta
jalannya lebih santai. Disamping itu,pemandangannya lebih mudah di nikmati , karena jalannya tidak begitu
kencang , juga
naik kereta tidak ada macet.Dan yg lebih enaknya lagi di dalam kereta banyak orang
berjualan.Semua dagangan di edarkan.Dari mulai nasi bungkus,minuman,rokok,snack-snack,majalah,koran,
juga makanan ciri khas daerah untuk oleh-oleh,bahkan barang-barang sovenir
untuk cindera mata.Dan tak kalah menariknya ada pula hiburan seperti
orang-orang mengamen,mengaji,joget-joget, juga banci-banci yang bersenda gurau
membuat menumpang tidak mengantuk.
Dari
Lubuk Linggau stasiun pertama yang di singgahi yaitu stasiun kereta api tebing
tinggi.Berjarak tempuh sekitar 1 jam.Tebing tinggi merupakan ibu kota kecamatan
dalam kabupaten Lahat.Disini kereta tidak berhenti lama , hanya menurunkan serta
menaikkan penumpang.Kemudian kereta berjalan lagi.
Dalam
perjalanan dari stasiun ke Tebing tinggi ini,banyak wisata alam yang di
lihat.Perjalanan menuju stasiun Lahat,di kanan kiri kami melihat pemandangan
sawah membentang,ada jurang dan sungai ,juga desa di antaranya desa Saung
naga,desa Bunga Mas,desa Kikim dan masih ada lagi desa yang lainnya.Ada suatu
kesan yang menarik saat melewati kabupaten Lahat.Disini kami melewati satu
terowongan peninggalan zaman Belanda,panjangnya berjarak sekitar 100 meter.Pada
saat masuk terowongan kami terkejut.Karena semua pandanagn tiba-tiba gelap
sekali.Baru kemudian di depan tampak celah-celah sinar masuk ternyata kereta
sudah hampir keluar dari terowongan.Dan suasana di kereta kembali terang.Satu
lagi keindahan kota Lahat.Tak lama kereta keluar dari terowongan kami melihat
pemandangan yang sangat indah,yaitu sebuah gunung yang di sebut masyarakat
gunung Tunjuk.Karena memang bentuk gunung tersebut tegak lurus seperti jari
telunjuk.Menurut cerita legenda dari sinilah asal mula cerita sepahit lidah
yang terkenal akan keampuhan sumpah lidah nya.
Sampai
di stasiun Lahat hari sudah pukul 12.00 siang.Disini kereta berhenti cukup
lama,karena kami menunggu kereta yang dari Palembang.Masalahnya kereta yang
dari Lubuk Linggau dan kereta yang dari Palembang berjalan dalam satu jalur rel
yang sama.Jadi harus ada kereta yang mengalah ,dalam arti menunggu agar kereta
tidak terjadi tabrakan . Istilah langsir
atau pindah rel .Dengan demikian kami memutuskan untuk makan siang.Kebetulan
kami membawa bekal dari rumah berupa
nasi,sambal dan lauk-pauk .Kami hanya membeli es teh poci dan jajanan ringan
lainnya.
Setelah
sekitar 1 jam menunggu,baru kami melihat kereta dari arah Palembang datang
bersebelahan dengan kereta yang kami tumpangi.Tiba-tiba terdengar bunyi peluit
tanda keberangkatan kereta.Terasalah kereta kami mulai bergerak kembali.
Perjalanan
selanjutnya dari stasiun Lahat menuju ke Muaraenim. Tidak ada kesan yang saya
lihat .Saya juga merasa jenuh , saya pun terlelap tidur cukup lama. Kemudian
saya membuka mata, bangun dari tempat duduk,tak sadar ternyata sekarang sudah
sampai di Muaraenim .
Perjalanan
berlanjut menuju stasiun besar yaitu stasiun transit .Dari Muaraenim kereta
berjalan kencang , karena hari sudah menunjukkan pukul 02.30 .Tak banyak
pemandangan yang menarik perhatian kami. Di kanan kiri saya hanya terlihat rumah-rumah penduduk ,baik di daerah maupun
di kota.Rata-rata rumah penduduk yang menuju kecamatan Prabumulih ini bertiang
maksudnya berumah panggung .Apa sebab banyak penduduk mendirikan rumah panggung
yachhhh ???? . . . . . Di karenakan di
daerah ini termasuk dataran rendah . Jadi sering menjadi sasaran banjir bila
hujan tiba.
Di
antara Muaraenim dan Prabumulih kami lewati stasiun kecil yaitu Gunung Megang
dan Niru.Terasa sekali badan mulai capek karena perjalanan sudah cukup jauh
dari jam 06.00 pagi tadi di tambah lagi dengan udara yang panas juga asap rokok
para penumpang menambah pengap suasana .Beruntung nya sekitar 1 jam lagi kami
bakal sampai di stasiun Prabumulih membuat kami bisa menahan kejenuhan.
Pukul
04.00 wib sore kami tiba di stasiun Prabumulih .Stasiun besar ini merupakan
stasiun pertama kalau kita melakukan perjalanan dari kota Palembang. Kemudian
kami pun turun dari kereta untuk mencari oleh-oleh apa yang di bawa untuk kakek
.Tak jauh dari stasiun kami melihat pedagang nanas terampil menjajakan
dagangannya . Dengan melihat nanas nya
besar-besar , dan setelah kami cicipi ternyata rasanya manis .Kami pun tertarik,berniat
untuk membeli nanas tersebut. Setelah
mendapat oleh-oleh ,kami bersiap menunggu
travel untuk melanjutkan perjalanan ke Batu Raja. Karena kalau naik
travel lebih cepat , hanya memakan waktu 2 jam .Tak begitu lama mobil travel
datang menjeput kami,dan kami pun berangkat ke Batu Raja .Tak banyak yang kami
lihat dalam perjalanan , karena hari mulai beranjak malam.Hanya kerlap-kerlip
lampu yang terlihat di antara rumah penduduk dan gedung-gedung tinggi.
Sesampainya
di Batu Raja,kami pun langsung bertemu kakek dan saudara-saudara untuk melepas
rindu.Karena hari sudah malam , maka kami pun beristirahat.
Di
sini saya tinggal di rumah pakde bude . Selama di Batu Raja saya dan keluarga
menghabiskan waktu dengan pergi jalan-jalan.Kami pergi ke pasar,melihat
keadaan di pasar,plaza mall.Tidak heran
lagi di sepanjang jalan menuju ke pasar banyak orang berjualan makanan yang
gurih-gurih seperti empek-empek ,kerupuk
ikan dll.Wajarlah karena Batu Raja merupakan bagian kabupaten dari kota
Sumatera Selatan. Daerah Batu Raja di belah oleh sungai Ogan, tempat-tempat
wisata seperti objek wisata Goa Putri, merupakan objek wisata terkenal di Batu
Raja,banyak wisatawan local maupun luar daerah yang berkunjung.Di ujung
perbatasan provinsi lampung ada sebuah desa yang di sebut desa Ranau.Di sanalah
terkenal adanya danau Ranau yang di kelilingi oleh gunung Siminung.
Setelah
sekitar 1 minggu di Batu Raja ,kami
pulang ke Sarolangun. Padahal keinginan saya masi ingin berlama-lama di sini.
Tapi bagaimana lah ?, mau tak mau saya harus pulang.Karena masa libur saya berlalu
sudah.
Esoknya
saya dan keluarga pulang. Berangkat dari Batu Raja pukul 06.00 wib dengan
mengendarai mobil bus Family Raya. Karena langsung sampai ke Sarolangun,tidak
nyambung kendaraan lain. Sebelum berangkat tidak lupa saya bersalaman terlebih
dahulu.Dan tidak lupa juga kami membawa oleh-oleh berupa makanan cirri khas daerah
Batu Raja yaitu empek-empek,kerupuk ikan,terasi, kemplang dll.
Kami
pulang dengan hati senang.Saya berharap suatu saat dapat berlibur ke Bata Raja
lagi.sungguh perjalanan dan liburan yang sangat menyenangkan dan takkan pernah
bisa saya lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar