Cita-cita harus ada. Semua orang memilikinya,
termasuk juga aku. Hidup adalah tantangan. Jika cita-cita tercapai , insyaalah
masa depan cerah.
Waktuku kecil aku
ingin sekali menjadi seorang polwan. Setiap kali guru TK ku bertanya, kalo
sudah besar mau jadi apa ? Polwan bu , jawab ku. Karna menurutku polwan adalah wanita
yang sangat hebat. Dapat membasmi kejahatan walaupun ia seorang wanita. . Namun
itu dulu ,Sekarang tidak lagi. Masuk SMP
mulai tergoyahkan cita-citaku menjadi Bidan.
Menjadi seorang bidan
tentu tidak mudah untuk mencapainya. Banyak kriteria-kriteria yang harus di
penuhi. Mental sekuat baja lah yang diperlukan. Tidak mental krupuk. ( mental
melihat darah , praktikum yang extrim ). Jangan hanya mengandalkan minat atau
keinginan saja. melainkan Kemampuan ,
kepintaran dan keahlian dalam mempelajari teori. Semua itu tidak akan berhasil
jika tidak diimbangi dengan usaha , doa , juga dukungan dari orang tua. Poin
tersebut lah yang harus ku kaji.
Ntah kenapa aku tertarik bercita-cita menjadi
bidan. keinginan itu timbul dalam benak ku.
1. bidan pekerjaan halal.
2. bidan pekerjaan mulia membantu orang
yang kesulitan.
3. banyak yang bilang bidan itu bisa
buka praktek sediri di rumah.
4. secara ekonomi bidan bisa mendapat
penghasilan lebih
5. bisa mengenal masyarakat lebih luas
6. dapat mengetahui status social
berikut beberapa pendapat dari teman
mengenai cita-cita ku :
widya : “ kamu pandai menari, jadi
pelatih tari saja ? dan buka sanggar tari.
Ramadhanti : “ kamu juga pandai melukis , mengapa kamu tidak
bercita-cita menjadi seorang pelukis saja ? dengan begitu , kamu dapat
mengembangkan bakat mu.
Parisha : “kamu suka praktek dari pada
teori. sedangkan bidan 60% praktek dan
40% teori. cita-cita itu dapat mendukung
kamu.
Dari pendapat teman ku tersebut ,
Ku jelaskan pendapat widya dan ramadhanti .
“orang bilang pandai melukis dan tari. Tari
dan melukis memang salah satu hoby ku dari TK. Tetapi hanya sebatas hoby saja.
Jika untuk cita-cita , aku berfikir harapan itu kecil. Pekerjaan itu bisa kita
jadikan kerja sampingan. Selagi masih ada pekerjaan yang lebih tinggi , maka
cobalah harapan tinggi itu. Insyaallah dengan bersungguh sungguh kita bisa.
Pendapat Farisha.
“ memang benar yang diakatakan nya. Aku
lebih suka praktek dari pada teori. Itu merupakan hal yang ku sukai menjadi
pekerja bidan.
Walaupun teman ku berkata demikian, aku
tetap pada pendirian ku, menjadi seorang bidan . setelah lulus dari smp , aku
berencana ingin lanjut sma dan mengambil jurusan ipa. Persiapan yang ku lakukan
dari sekarang adalah penuh semangat untuk giat
dan tekun belajar , melakukan praktikum-praktikum .
ku ingin membahagiakan kedua orang tua.
Ku akan lakukan yang terbaik dalam hidup
ini. Apa yang ku bisa akan ku lakukan. bersungguh-sungguh
dengan hati ikhlas untuk berjuang mencapai sesuatu yang kita inginkan
karna di luar sanapersaingan begitu ketat.
Pesan
; janganlah kamu bermalas-malasan. Karna
kamu masih muda. Karna penyesalan selalu datang dari belakang. cita-cita itu jangan haya di bilang saja. Tapi
kamu harus berjuang untuk mendapatkannya.
Aku sangat berharap sekali cita-cita
ini. Mudah-mudahan aku bisa jadi bidan. Semoga terkabulkan ya allah.. amin.. :)