Senin, 30 September 2013

Cita-Cita Ku


Cita-cita  harus ada. Semua orang memilikinya, termasuk juga aku. Hidup adalah tantangan. Jika cita-cita tercapai , insyaalah masa depan cerah.
Waktuku kecil aku ingin sekali menjadi seorang polwan. Setiap kali guru TK ku bertanya, kalo sudah besar mau jadi apa ? Polwan bu , jawab ku. Karna menurutku polwan adalah wanita yang sangat hebat. Dapat membasmi kejahatan walaupun ia seorang wanita. . Namun itu dulu  ,Sekarang tidak lagi. Masuk SMP mulai tergoyahkan cita-citaku menjadi Bidan.
Menjadi seorang bidan tentu tidak mudah untuk mencapainya. Banyak kriteria-kriteria yang harus di penuhi. Mental sekuat baja lah yang diperlukan. Tidak mental krupuk. ( mental melihat darah , praktikum yang extrim ). Jangan hanya mengandalkan minat atau keinginan saja. melainkan  Kemampuan , kepintaran dan keahlian dalam mempelajari teori. Semua itu tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan usaha , doa , juga dukungan dari orang tua. Poin tersebut lah yang harus ku kaji.
Ntah kenapa aku tertarik bercita-cita menjadi bidan. keinginan itu timbul dalam benak ku.
1. bidan pekerjaan halal.
2. bidan pekerjaan mulia membantu orang yang kesulitan.
3. banyak yang bilang bidan itu bisa buka praktek sediri di rumah.
4. secara ekonomi bidan bisa mendapat penghasilan lebih
5. bisa mengenal masyarakat lebih luas
6. dapat mengetahui status social
berikut beberapa pendapat dari teman mengenai cita-cita ku :
widya : “ kamu pandai menari, jadi pelatih tari saja ? dan buka sanggar tari.
Ramadhanti : “ kamu  juga pandai melukis , mengapa kamu tidak bercita-cita menjadi seorang pelukis saja ? dengan begitu , kamu dapat mengembangkan bakat mu.

Parisha : “kamu suka praktek dari pada teori.  sedangkan bidan 60% praktek dan 40% teori. cita-cita itu dapat mendukung  kamu.
Dari pendapat teman ku tersebut ,
Ku jelaskan pendapat  widya dan ramadhanti .
“orang bilang pandai melukis dan tari. Tari dan melukis memang salah satu hoby ku dari TK. Tetapi hanya sebatas hoby saja. Jika untuk cita-cita , aku berfikir harapan itu kecil. Pekerjaan itu bisa kita jadikan kerja sampingan. Selagi masih ada pekerjaan yang lebih tinggi , maka cobalah harapan tinggi itu. Insyaallah dengan bersungguh sungguh kita bisa.
Pendapat Farisha.
“ memang benar yang diakatakan nya. Aku lebih suka praktek dari pada teori. Itu merupakan hal yang ku sukai menjadi pekerja bidan.
Walaupun teman ku berkata demikian, aku tetap pada pendirian ku, menjadi seorang bidan . setelah lulus dari smp , aku berencana ingin lanjut sma dan mengambil jurusan ipa. Persiapan yang ku lakukan dari sekarang adalah penuh semangat untuk giat dan tekun belajar , melakukan praktikum-praktikum .
ku ingin membahagiakan kedua orang tua. Ku akan lakukan yang  terbaik dalam hidup ini. Apa yang ku bisa akan ku lakukan.  bersungguh-sungguh dengan hati ikhlas untuk berjuang mencapai sesuatu yang kita inginkan karna di luar sanapersaingan begitu ketat.

Pesan ;  janganlah kamu bermalas-malasan. Karna kamu masih muda. Karna penyesalan selalu datang dari belakang. cita-cita itu jangan haya di bilang saja. Tapi kamu harus berjuang untuk mendapatkannya.

Aku sangat berharap sekali cita-cita ini. Mudah-mudahan aku bisa jadi bidan. Semoga terkabulkan ya allah.. amin.. :)